Selasa, 20 Mei 2014

Sistem Bilangan

     System bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.



A. Macam-Macam Bilangan dan Pengertiannya

  • Bilangan Desimal, Berarti persepuluhan atau bilangan berbasis 10. Biasanya Bilangan tersebut adalah 0 sampai dengan 9. Bilangan ini merupakan bilangan yang sering digunakan secara umum oleh manusia untuk perhitungan matematika. Contoh penulisan (23)10.
  • Bilangan Biner, Sebuah bilangan yang ditulis dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17.Contoh penulisan (10001110)2.
  • Bilangan Hexadesimal, Bilangan basis 16 adalah sebuah system bilngan yang menggunakan symbol 16. Simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A hingga F. Contoh penulisan (62AEC)16.
  • Bilangan Biner Terkode, Merupakan bilangan yang terdiri dari angka 1 dan angka 0. Berbeda dengan bilangan Biner biasa karena bilangan ini lebih condong untuk menyelesaian satu-persatu angka yang telah diberikan. Contoh penulisan (10010001)BCD.
B. Konversi Bilangan (Perubahan Bilangan ke Bilangan Lain)
1. Desimal ke Biner

Contoh 1 :  (15)10 (…)2
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
Setelah itu sisanya yang kita tulis, dimulai dari yang paling bawah ke atas.

(1 1 1 1)2


Contoh 2 : (256)10 (…)2


Catatan : Cara pembagian, tulis di bawah bilangan yang dibagi (kelipatan 2). Sisanya kita bagi untuk bilangan berikutnya. Jika hasil pembagianya 0, maka pembagian ke bilangan berikutnya, sampai pembagian selesai. Soal di atas 256 bisa dibagi 256 dan hasilnya 1. Oleh karena itu tidak diperoleh sisanya dan untuk pembagian bilangan berikutnya hasilnya 0.

        1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
0,5
0,25
0,125
0,0625


1
0
0
0
0
0
0
0
0





Jadi, hasil dari (256)10 (100000000)2

Contoh 3 : (125,75)10 (…)2


Catatan : 125,75 pada angka di bawah hanya bisa dibagi dengan 64 dan untuk dibagi 128 bilangan 125,75 tidak cukup. Dari pembagian dengan 64 diperoleh 1 dan dan sisanya 61,75. 61,75 bisa di bagi 32 diperoleh 1 dan sisanya 29,75. Begitu seterusnya. Hingga diperoleh hasil akhir 0,25 sama dengan 1 dan tidak diperoleh sisa (untuk pembagian bilangan di bawah 1 memakai tanda titik)
1024
512
256
128
64
32
16
8
4
2
1
0,5
0,25
0,125
0,0625




1
1
1
1
1
0
1
1
1



Jadi, hasil dari (125,75)10 (1111101.11)2





2. Biner ke Desimal

Contoh 1 : (10110)2 (…)10



Penyelesaian :

Pada bilangan Biner di atas ada 5 angka seperti contoh di atas. Maka, angka yang terakhir kita pangkatkan dengan 2 pangkat nol. Untuk lebih memudahkan dalam penjumlahan maka kita urutkan pangkat-pangkat tersebut atau gunakan rumus (B x 2^n-1). Misal : (1011101), terdapat 7 buah angka. Dengan mengunakan rumus di atas maka diperoleh angka pertama dikali 26. Untuk perkalian selanjutnya 25, 24, dan seterusnya sampai 20.
Catatan : B = (bilangan biner 0/1) dan n = (jumlah bilangan biner)

1 x 24 = 16

0 x 23 = 0
1 x 22 = 4
1 x 21 = 2
0 x 20 = 0
Untuk menyelesaikan soal di atas kita harus menjumlahkan semua hasil yang diperoleh.
16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22
maka, (10110)2 (22)10
Contoh 2 : (100101)2 (…)10



Penyelesaian :


Pada bilangan Biner Di atas terdapat 6 angka. Maka pemangkatan dilakukan mulai dari 25 sampai 20.

1 x 25 = 32
0 x 24 = 0
0 x 23 = 0
1 x 22 = 4
0 x 21 = 0
1 x 20 = 1
Maka, untuk menyelesaikannya kita harus menjumlahkan semua hasil yang diperoleh.
32 + 0 + 0 + 4 + 0 +1 = 37.
Maka, (100101)2 (37)10






3. Desimal ke Hexadesimal

Table Bilangan :

Desimal
Hexadesimal
00
11
22
33
44
55
66
77
88
99
10A
11B
12C
13D
14E
15F


Contoh 1 :



(226)10 (…)16

Penyelesaian :


Untuk menyelesaikan soal di atas maka kita harus membagi bilangan desimal tersebut dengan angka 16.

226 : 16 = 14 sisa 2

14 : 16 = 0 sisa 14 (14 = E ) 
Ditulis mulai dari bawah ke atas
menjadi (E2)16
Pembuktian :



Dengan cara mengalikan dengan 16 n-1.

(226)10 (E2)16



14 x 161 + 2 x 160 = 226

Contoh 2 :



(31)10 (…)16


Penyelesaian :


31 : 16 = 1 sisa F (karena 15 = F)

1 : 16 = 0 sisa 1
menjadi (1F)16



Maka, (31)10 (1F)16


Pembuktian :


Dengan cara mengalikan dengan 16 n-1.

(31)10 (1F)16



1 x 161 + 15 x 160 = 31



4. Hexadesimal ke Desimal

Contoh 1 :



(1F)16 (…)10


Penyelesaian :


Diawali dengan bilangan yang akhir, lalu dikali dengan 16 n-1.


Catatan : bahwa n = urutan bilangan. Ingat F = 15

1 x 161 + 15 x 160 = 31 
Maka, (1F)16 (31)10



Contoh 2 :


(F1)16  (…)10


Penyelesaian :


15 x 161 + 1 x 160 = 241

Maka, (F1)16  (241)10






5. Hexadesimal ke Biner


Contoh 1 :

(27FD)16 (…)2 
Penyelesaian :
Setiap bilangan Hexadesimal ditukar ke bilangan Biner dengan jumlah 4 digit.
Untuk itu kita perlu mengetahui tabel bilangannya.

Berikut tabel bilangan yang digunakan.

Tabel Bilangan :

Hexadesimal
Biner
0
0000
1
0001
2
0010
3
0011
4
0100
5
0101
6
0110
7
0111
8
1000
9
1001
A
1010
B
1011
C
1100
D
1101
E
1110
F
1111

Untuk menyelesaikan soal di atas kita urutkan huruf dan angka tersebut di mulai dari yang awal ke yang akhir.

2 = 0010
7 = 0111
F = 1111
D = 1101
menjadi (0010011111111101)2



Maka, (27FD)16 (0010011111111101)2

Contoh 2 :



(32AB)16 (…)
(lihat tabel untuk mengubahnya)



Penyelesaian : 

3 = 0011
2 = 0010 
A = 1010 Menjadi (0011001010101011)2



B = 1011

Maka, (32AB)16 (0011001010101011)2






6. Biner ke Hexadesimal

Caranya kita kelompokkan Bilangan Biner tersebut yang terdiri dari 4 angka untuk 1 kelompok. Pengelompokkan di mulai dari sebelah kanan. Jika di akhir terdapat kelompok yang tidak terdiri 4 angka maka tidak jadi masalah. Anda boleh memisahkannya/ menandainya agar tidak bingung.

Contoh 1 :


(1010101110000101)2 (…)16


Penyelesaian :


(1010/1011/1000/0101)2 (di hexadesimalkan, lihat tabel bilangan)


         A      B       8       5

Maka, (1010101110000101)2 (AB85)16
Contoh 2 :



(10011000010010)2 (…)16


Penyelesaian :


(10/0110/1011/0010)2


     2    6        B      2

Maka, (10011010110010)2 (26B2)16






7. Bilangan Biner Terkode Desimal (BCD)

Tabel Bilangan :

Bilangan
DesimalBCD
00000
10001
20010
30011
40100
50101
60110
70111
81000
91001

Contoh :


(125)10 (…)BCD


Penyelesaian :


Untuk menyelesaikan soal di atas maka kita harus memasukkan 1 persatu bilangan BCD yang ditunjukkan oleh bilangan desimal.

1 = 0001
2 = 0010
5 = 0101
Ditulis secara berurut
(000100100101) BCD



Maka, (125)10 (000100100101)BCD
(ditulis dari atas ke bawah)




C. Soal Latihan :

1. Apakah yang dimaksud dengan system bilangan ?
2. Sebutkan macam-macam bilangan dalam Rangkaian Logika dan jelaskan !
3. Konversi bilangan Desimal berikut ini ke bilangan Biner :

  1. (45)10
  2. (67)10
  3. (123)10
  4. (361)10
  5. (786)10

4. Konversi bilangan Biner berikut ini kebilangan Desimal :

  1. (1000011)2
  2. (100101011)2
  3. (111000011)2
  4. (111001100)2
  5. (0111011100)2

5. Konversi bilangan Desimal berikut ke bilangan Hexadesimal atau sebaliknya :

  1. (16)10
  2. (45)10
  3. (2A5)16
  4. (E43)16
  5. (23E)16

6. Konversi bilangan Biner berikut ke bilangan Hexadesimal berikut atau sebaliknya :

  1. (11110001)2
  2. (01110110)2
  3. (1010101010)2
  4. (2E)16
  5. (4A)16

0 komentar:

Posting Komentar